Sunday, May 10, 2015

Menikah, merintis jalan ke Syurga

‪#‎Menikah‬, merintis jalan ke Syurga #

By: Aisha Purba
Editor:  Ustadz Rudianto Surbakti

Saudariku, wahai bidadari dunia..
Tentunya engkau sangat merindukan sakinah dalam berkeluarga.
Menikah dengan seseorang yang se-fikrah.
Yang memang impian setiap wanita sholeha.
Menjadikan Allah sebagai kecintaan yang utama.
Mengikuti risalah yang dibawa oleh Rasullah.
Membina Baitul Muslim bersama suami.
Yang kelak menjadi Qudwah hasanah bagi mukmin lainnya.

Tetapi ingatlah duhai shalihah.
Dinikahi oleh seorang lelaki sholeh tidak menjamin akan SyurgaNya.
Kecuali engkau menjaga keimanan itu utuh sampai akhir hayatmu.

Lihatlah sosok Asiyah binti Muzahim,
Ia dinikahi oleh sehina2 makhluk yang mengaku diri sebagai Tuhan (Fir'aun).
Namun Allah bangun sebuah rumah disisiNya didalam Syurga.
Itu karena ketaatannya kepada Rabbnya.

Lalu tahukah engkau tentang istri Nabi Nuh AS?
Ia dinikahi oleh sebaik-baik lelaki pada masanya.
Namun, ia mendapat murka Allah karena keingkarannya.

Lalu lihat pula kisah Maryam binti Imran.
Yang teguh memelihara kesucian dirinya.
Sampai Allah mengabadikan di dalam Al-Qur'an.
Karena melalui rahim suci itu, lahir insan yang menjadi pemimpin.
Pemimpin dan penolong bagi kaumnya, yaitu Isa AS.
Walau ia tidak memiliki suami & tidak pula disentuh oleh lelaki.

Bukankah seharusnya kisah mereka menjadi iktibar bagimu wanita akhir zaman?

Duhai Muslimah,
Ambil beratlah tentang Agamamu.
Sebelum engkau menjadi istri & ibu.
Karena kelak dirimu akan menjadi Madrasah pertama bagi Mujahid/Mujahidah yang lahir dari rahimmu.

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Wanita dinikahi karena 4 perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah karena agama niscaya engkau akan beruntung" (HR. Bukhari & Muslim)

Ana bintun sholihah (Saya anak solehah),
Ad-Da'iah Ilallah (Pendakwah di jalan Allah),
Fataatun mutaadibah (Remaja beradab),
Zaujatun mahbubah (Istri yang disayangi),
Ummu a'qilah (Ibu yang berakal).
(Cinta High Class)

Nasihat ini khusus ditujukan kepada diri ini.
Semoga ia senantiasa meluruskan niat dalam menggapai penikahan.
Memperbaiki keIslaman kita dari hari ke hari.
Sampai saatnya nanti Allah wafatkan kita dalam keadaan khusnul khotimah.

No comments:

Post a Comment